Peran media, terutama televisi yang sangat berpengaruh dalam memasarkan atau mempromosikan produk kemaksiatan atau produk dakwah, namun jelas persentase yang dipasarkan jauh lebih besar untuk produk kemaksiatan karena lebih menguntungkan secara finansial. Di televisi, orang-orang yang sebenarnya tidak layak jadi idola malah jadi panutan, aksi-aksi seks bebas dipublikasikan, konflik rumah tangga dikemas sedemikian hebat dalam bentuk sinetron dan semua itu ditayangkan di jam tayang unggulan atau prime time, sementara produk-produk dakwah selain sedikit produksinya juga ditayangkan di jam-jam tayang kurang ramai seperti pada waktu subuh. Bahkan jika ada isu-isu pemberitaan tentang Islam, media televisi pun kadang tidak obyektif, mereka lebih sering mengambil narasumber dari tokoh-tokoh liberal yang tentu saja pemikirannya pun liberal.
Sepertinya umat Islam harus mempunyai media televisi Islami sendiri, atau jika belum mampu, setidaknya mempunyai rumah-rumah produksi islami yang mampu melakukan proyek dakwah.
Di jaman teknologi dan komunikasi yang makin modern ini, media adalah alat pembentuk opini publik yang paling efektif, maka umat muslim pun jangan sampai tertinggal agar bisa lolos dari kepungan kemungkaran yang datang dari berbagai arah terutama dari tabung kaca yang bernama televisi.
No comments:
Post a Comment