13 November 2009

Lenong vs Topeng Betawi

Sepintas lenong dan topeng betawi sepertinya sama, padahal kedua teater rakyat betawi ini memiliki banyak perbedaan. Lenong wajib diiringi gambang kromong dengan rebab cina, sedangkan topeng betawi diiringi gamelan dan rebab Sunda. Lagu-lagu yang dimainkan pun berbeda, kalau lenong memakai tembang-tembang betawi dan Cina seperti jali-jali dan Sam Yi Lok, sementara topeng lebih banyak mengangkat lagu Sunda. Dari latar sejarahnya pun keduanya berbeda, lenong pertama kali muncul dan berkembang dalam masyarakat betawi tengah, sementara topeng lahir di kalangan masyarakat betawi pinggir yang berbatasan dengan Jawa Barat. Namun sepertinya saat ini lenong lebih mengemuka, tokoh-tokoh seperti H. Bokir dan Mpok Nori pun terkenal sebagai pentolan lenong, padahal sebenarnya mereka adalah orang topeng betawi.

10 November 2009

Steven Gerrard vs Frank Lampard

Siapakah gelandang terbaik di Tim Nasional Inggris? Ada dua nama yang
pantas menyandangnya yakni Steven Gerrard dari Liverpool dan Frank
Lampard dari Chelsea. Keduanya adalah ruh di klubnya masing-masing,
dalam urusan mencetak gol keduanya sama handal, Merekapun sama-sama
mempunyai tendangan yang keras dan akurat.

Namun pada tahun 2008 kemarin nama Steven Gerrard lebih mengemuka, dan
banyak pengamat bola yang mengatakan Steven Gerrard adalah gelandang
bahkan pemain terbaik Inggris saat ini.

09 November 2009

Facebookers vs DPR

Suasana panas yang terus mewarnai perseteruan KPK vs POLRI terus
meluas, kali ini melibatkan facebookers yang mendukung Bibit dan
Chandra vs DPR khususnya komisi III.

Berawal dari pernyataan anggota komisi III kepada kepolisian untuk
tidak memperdulikan sikap para facebookers yang mendukung
Bibit-Chandra. Hal itu tentu saja membuat berang para facebookers,
cacian dan kritik terhadap DPR pun berhamburan di forum situs jejaring
sosial tersebut.

Sikap para facebookers itu bisa dimaklumi, karena mereka juga bagian
dari suara rakyat yang perlu ditampung oleh DPR sebagai wakil rakyat.
Semestinya para anggota komisi III DPR lebih sabar dalam membuat
pernyataan yang seakan-akan mendukung POLRI, karena proses hukum masih
berlangsung, belum tau siapa yang benar atau pun salah, apalagi
sebagian besar masyarakat sementara ini lebih banyak mendukung KPK.
Ingat! DPR adalah wakil rakyat bukan wakil pemerintah apalagi wakil
partai..Tugas DPR adalah pengawasan dan legislasi, jadi jangan membuat
pernyataan sebelum permasalahan itu clear, tunggu saja polisi
membuktikan tuduhanya.

07 November 2009

Komisi III DPR vs TPF

Buntut perseteruan KPK vs POLRI terus meluas pasca diputarnya rekaman KPK. Tim Pencari Fakta (TPF) yang dikomandani oleh Adnan Buyung Nasution pun sempat perang komentar dengan komisi IIi DPR.
Hal itu bermula dari komentar Adnan Buyung tentang lebih pekanya kalangan masyarakat dan LSM dibanding orang-orang Partai tentang kasus hukum yang menimpa Bibit-Chandra pasca diputarnya rekaman KPK.

Pernyataan Adnan Buyung pun membuat orang-orang partai di komisi III menjadi gerah lantas membalas dengan mengatakan TPF telah menjadi superbody dan dianggap berlebihan dengan menekan Kapolri untuk menonaktifkan Susno.
Wah! Makin runyam aja suasana.., dan sekaligus menggambarkan begitu carut marutnya sistem hukum di Indonesia.

05 November 2009

Legalitas vs Nurani Dalam Ranah Hukum

Setelah menyaksikan dan mendengarkan rekaman KPK tentang percakapan telepon Anggodo dengan kolega2ny yang isinya melibatkan beberapa oknum pejabat hukum di MK, maka semakin terbuka akan adanya konspirasi dalam ranah hukum di Indonesia.

Namun secara legalitas rekaman itu belum bisa menjadi alat bukti yang kuat bagi kepolisian untuk menangkap Anggodo, bahkan Anggodo balik menuntut karena dia merasa penyadapan oleh KPK ilegal karena dia tidak dalam status sedang diselidik oleh KPK, demikian juga dengan Bonaran yang mengadukan penyadapan atas dirinya kepada organisasi advokasi.

Itulah hukum buatan manusia terlalu banyak celah, sehingga sebuah konspirasi besar yang jelas-jelas sangat merugikan keadilan masyarakat dan mencoreng wajah hukum bisa mengalahkan nurani dan keadilan hanya karena sebuah legalitas.
Mengungkap sebuah konspirasi besar walau dengan cara yang dianggap ilegal mestinya bisa diterima jika itu demi keadilan bagi masyarakat.
Legalitas memang penting selama tidak dimanfaatkan untuk keburukan.

02 November 2009

Takut Kepada Allah VS Takut Kepada Manusia

Ketakutan pada diri manusia itu adalah hal yang wajar dan alamìah, bahkan suatu keharusan jika ketakutan itu ditujukan kepada Allah SWT Sang Maha Pencipta, sehingga seharusnya kita mentaati segala perintahnya dan menjauhi segala laranganya. Namun pada kenyataanya manusia lebih takut dan mentaat sesamanya, contohnya seorang bawahan akan lebih takut kepada atasanya sehingga ia akan tergopoh-gopoh agar tidak terlambat dan dimarahi atasanya, sementara jika kumandang Adzan telah tiba sebagai tanda perintah shalat dari Allah, kebanyakan orang-orang nyantai aja tu, bahkan yang lebih nekad tidak melaksanakanya. Itu baru salah satu contoh, masih banyak lagi hal yang lainya, tentu saja hal ini menjadi gambaran bahwa ketakutan manusia terhadap manusia masih lebih unggul daripada ketakutan manusia terhadap Allah. Tentu saja ini adalah hal yang mengkhawatirkan, manusia menjadi mahluk yang tak tau diri sehingga kerap membantah perintah Allah dan ga nyadar akan balasan yang setimpal kelak.

Translate To :

English French German Spain Italian Dutch

Russian Portuguese Japanese Korean Arabic Chinese Simplified