Ingin Terbang?

Ngga nyangka y, dulu sangking ingin terbang kayak burung, ada orang yang nekad membuat baju amat besar lengkap dengan bilah2 bambu menyerupai kipas, lalu terjun dari sebuah gedung, ia adalah Saraceen yang berasal dari Konstantinopel.
Ingin tau hasilnya? Memang sih katanya sempat melayang beberapa saat, kemudian hilang keseimbangan dan akhirnya diam tak berkutik saat jatuh mencium tanah alias tewas.

John Damian dari Skotlandia tak mau kalah, ia membuat sepasang sayap yang ditempeli bulu2. Kemudian ia pun melompat dari tembok istana yg tinggi, bukannya terbang ia malah langsung nyungsep kebawah. Ia masih mending cuma terluka dan masih bisa ngeles "mestinya aku ngga pake bulu ayam yg merupakan binatang tanah, tapi mestinya aku pake bulu burung rajawali..".

He..he..itulah contoh kekonyolan manusia yg ingin terbang seperti burung.

Ironisnya Indonesia

Di saat negara lain terus berkembang dan mencapai kemajuan, kok bangsa kita sepertinya stagnan aja, syukur2 ga mengalami kemunduran.

Banyak hal yang IRONI dari bangsa ini, kita ambil contoh, dulu orang2 Petronas, perusahaan minyak asal Malaysia belajar kepada Pertamina, tapi sekarang Petronas jauh lebih maju berkembang menjadi sebuah korporasi besar meninggalkan gurunya Pertamina.
Satu lagi contoh, dulu vietnam mengimpor beras pada Indonesia, tapi sekarang Indonesialah yang mengimpor beras pada Vietnam..!!

What's wrong with you Indonesia..??

Berbulu Lebat Gairah Seksual Hebat..??

Lelaki yang berbulu lebat pertanda gairah seksualnya hebat.., mitos ini sempat beredar di masyarakat, dan biasanya yang melakukan propagandanya adalah Pedagang obat penumbuh bulu, ya biar dagangannya laris manis. Padahal tidak ada bukti konkret, bahwa orang yang badannya berbulu lebat (no primata), pasti hebat dalam melakukan hubungan seksual.

Kumis atau bulu yang lebat erat kaitannya dengan kondisi hormon testosteron (hormon yang mengekspresikan seks skunder), yang antara lain memberi penampilan khas pada orang itu, tapi bukan pancaran seksualitas, buktinya, banyak orang yang berbulu sedikit, mampu mencukupi kebutuhan biologis istrinya dan mempunyai anak banyak.,
Nah kalian termasuk yang mempunyai banyak bulu seperti Fidel Castro atau justru tanpa bulu seperti kaki meja..? He..he.. Yang jelas jangan terpengaruh oleh mitos di atas tsb.

Konstituen

Lalu lalang para konstituen mewarnai suasana daerah tempat tinggalku, mereka begitu bersemangat mempromosikan Caleg jagoanya.
Namun kuamati kebanyakan mereka tidak loyal, karena banyak diantara mereka mengusung lebih dari satu orang Caleg. Alasan mereka adalah mengeruk keuntungan dari para caleg karena jika para caleg itu terpilih biasanya lupa pada mereka. Alasan yang bisa dimengerti, tetapi tetap saja, hal itu menggambarkan ketidaksehatan politik dalam masyarakat, yang dipilih atau yang memilih sama2 menginginkan pamrih..
Gambaran di atas adalah sedikit kisah keegoisan dalam kehidupan bernegara, pantas saja negara ini berjalan lamban dalam mencapai pembangunan baik fisik atau pun mental, karena elemen-elemen bangsanya lebih mementingkan golongan dan dirinya sendiri.

Demokrasi Atau Demokeras

Demokrasi seolah menjadi sistem bernegara yang paling cocok, produk Amerika ini laris manis coba diterapkan oleh hampir setiap negara di dunia ini, termasuk Indonesia tentunya.

Namun apa yang terjadi ketika roda demokrasi digulirkan di negeri ini..!!
Kerusuhan-kerusuhan kerap terjadi ketika diadakan pesta demokrasi berupa pilkada di berbagai daerah di Indonesia, atau kerusuhan-kerusuhan yang terjadi karena perbedaan pendapat antara masyarakat dengan masyarakat lainya, antara masyarakat dengan pemerintah yang tak jarang mengakibatkan nyawa orang melayang. Kasus mutakhir adalah tewasnya ketua DPRD Sumatera Utara dalam kerusuhan ketika terjadi aksi demo menuntut pembentukan propinsi tapanuli.

Hal itu semua menggambarkan ketidaksiapan masyarakat Indonesia dalam berdemokrasi atau mungkin saja demokrasi memang bukan sistem yang tepat untuk diterapkan di negeri ini...?? Entahlah..pikir aja ndiri hehe...

Tekanan Psikologis

Kata sabar adalah hiburan, sangatlah mudah dilontarkan orang yang sedang tidak dalam tekanan yang berat.
Tapi bagi orang yang mengalami suatu masalah yang rumit dan sulit mencari jalan keluar, tentu saja kata sabar menjadi sesuatu yang berat untuk dijalani karena tekanan psikologisnya begitu kuat.
Banyak efek negatif yang didapat oleh orang yang tidak tahan terhadap tekanan psikologis seperti marah, melamun, ngamuk, bahkan yang lebih parah sampai menjadi gila atau bunuh diri. Padahal jika kita mampu bersabar dan menyikapi masalah dengan ikhlas akan mengurangi dampak negatif psikologis. Tetapi lagi2 kusadari betapa berat untuk bersabar ditengah masalah yg menghimpit, hanya orang2 yg benar2 terlatih dan bijak yang mampu melakukan itu.
Sedangkan aku..?? Orang yg mesti banyak belajar dan berlatih..