Global Warming

Dampak pemanasan global (Global Warming) mulai terasa di berbagai belahan dunia, tak terkecuali di Kotaku Bandung.
Suhu udara dikotaku meningkat setiap tahunnya 0,3 derajat celcius.
Bahkan minggu yang lalu suhu udara maksimal di Kota Bandung sempat mencapai 37 derajat celcius, padahal pada tahun 1994 suhu paling maksimal di kota Bandung 34 derajat celcius.
Hingga tak heran minggu kemarin tuh Bandung terasa banget panasnya, padahal Bandung dulu terkenal akan kesejukkanya, sampai2 orang yg datang dari luar kota tidak berani mandi di pagi hari jika sedang berada di Kota ini.

Berkurangnya ruang terbuka hijau, semakin padatnya bangunan2 beton, jalan2 beraspal, pabrik2 industri, semakin banyaknya kendaraan bermotor yang menghasilkan emisi gas buang, menjadi faktor utama terjadinya pemanasan global.
Sulitnya Bumi menyerap suhu udara karena tertutupi bangunan2 dan jalan2 beraspal sehingga membuat suhu udara meningkat dan berputar-putar di udara kota Bandung dan sekitarnya yang juga masuk ke dalam wilayah cekungan Bandung. Dan hal inilah yang membuat suhu udara Bandung dan sekitarnya menjadi panas.
Namun beberapa hari terakhir ini Kota Bandung dan sekitarnya mulai diguyur hujan, lumayan bisa memberikan kesejukkan, namun jika curah hujannya tinggi, biasanya beberapa bagian wilayah Bandung terkena banjir, terutama daerah Bandung Selatan.
Nah bagaimana nih pemerintah menyikapi hal ini?

Menyelami jiwa

Berkelana menyusuri ruang jiwa...
Menyelami kedalamanya...
Setiap jiwa mempunyai kedalaman yg berbeda...
Seperti halnya samudra...
Jiwa kadang pasang surut...
Sedih dan bahagia dan silih berganti...
Maka betapa perlu kita menyelami...
Agar mengerti suasana kedalamanya...
Meskipun kita tak bisa mengungkap semua misteri di dalamnya...
Maka hati-hatilah bila menyentuh soal jiwa...
Agar tak terperosok ke relung jiwa yg kelam.

Kembali Fokus

Yang terjadi biarlah terjadi...
Yang lalu biar berlalu...
Tetapkan hati...
Kembali berpacu...
Melangkah terobos waktu...
Kembali ungkapkan isi hati...
Berkicau, berteriak, dan berseru...
Meski semua itu tak terdengar...
Tarik kembali pikiran yang mengembara...
Untuk kembali fokus.

Menyikapi langkah

Dalam melangkah kadang kita terperosok dalam perangkap kehidupan.
sesuatu yg menyenangkan kadang melenakan, sehingga langkah tidak lagi diperhitungkan.
Sikap sperti itu adalah sikap yg kekanakan.
mengapa aku belum juga bisa lepas dari sikap seperti itu.
Masih saja aku terjebak dalam lingkaran itu.
Dapatkah ku gapai kedewasaan itu, pdhal tlah banyak buku2 pengembangan diri yg telah aku baca, kok blum bs aku terapkan?
I have to try again...!

Viva Liverpool..!

Wah mendebarkan skali nonton bola antara tim favoritku Liverpool melawan Wigan...
Sperti ketika melawan Manchester City, lagi2 kamu ktinggalan lebih dulu, gara2 blundernya David Agger tuh..! Tp ia berhasil membayar ksalahanya dgn memberikan umpan kpada Kyut yg berbuah menjadi gol, untuk menyamakan kedudukkan menjadi 1-1.
Sempat ktinggalan lagi 1-2, akhirnya dengan mental bajanya Liverpool berhasil membalik keadaan menjadi 3-2.
Dgn hasil ini Liverpool bisa menjaga posisinya di papan atas Liga Inggris.
Ayo Liverpool jgn kalah ama anggota Big Four lainnya sperti Manchester United, Chelsea, dan Arsenal...!
Viva... Liverpool...!
Tinggal liat Liga Italia, terutama Milan.., itu tuh tim favorit Blogger CW temanku...hehe...

Antisipasi Pemerintah Via Buy Back

Akhir2 ini telinga kita spertinya sudah tak asing lagi mendengar kata "buy back".
Saat krisis keuangan global melanda dan berdampak juga pada perekonomian negri kita, maka kata buy back pun berhamburan dari mulut para pelaku dan pengambil kebijakan ekonomi.
Apa sih buy back itu? Sampai menjadi primadona saat terjadi krisis finansial seperti ini.
Buy back adalah pembelian kembali saham-saham perusahaan BUMN untuk meredam kejatuhan indeks dan bertujuan menstabilkan sistem finansial domestik dan mencegah larinya investor yang bisa berlanjut pada resesi ekonomi.
Memang sih pembelianya menggunakan uang perseroan yang nota bene adalah dana rakyat. Namun hal itu tidak terlalu menjadi masalah selama dìgunakan dengan benar.
Pemerintah Indonesia memang telah melakukan program Buy backnya, dan sejauh ini cukup efektif. Ini terlihat dengan menguatnya beberapa saham BUMN dan non BUMN.
Namun untuk kalangan industri menengah ke bawah hal itu belum begitu efektif, karena mereka masih mengalami kesulitan akibat dampak krisis keuangan global tersebut, seperti industri-industri kerajinan.

Dampak Krisis Keuangan Global

Belum juga pulih benar perekonomian Indonesia, kini harus menghadapi dampak dari krisis keuangan global yg bersumber dari krisis keuangan di Amerika Serikat.
Meskipun banyak pengamat ekonomi mengatakan bahwa fundamental ekonomi kita masih kuat dan tidak terpengaruh oleh krisis tsb tetap saja perekonomian dalam negri terlihat panik. Indikatornya bisa dilihat dari menurunya bursa saham di Bursa Efek Indonesia dan tertekannya Rupiah sampai menembus angka 10.000.
Apa bila pemerintah tak segera mengambil langkah antisipasi dalam menghadapi dampak dari krisis keuangan global ini, maka yg paling merasakannya adalah lapisan masyarakat paling bawah.

Suhu Politik Pasca Lebaran

Pada hari raya Idul Fitri kemarin, para elit politik mungkin saling berkunjung, saling meminta maaf yg memang telah menjadi kebiasaan di negri ini.
Namun sbentar lagi, terutama menjelang pemilu 2009, mereka yg berbeda pandangan, kepentingan, dan ideologi kmungkinan besar akan sikut2-an lagi nih..!
Demi mencapai kekuasaan mreka akan melakukan apapun.
Waduuh..! Ngeri juga ya..! Krn biasanya yg jd korban adalah rakyat.
Mereka akan berebut simpati dari rakyat, dgn janji2 dan slogan2nya, yg biasanya sih cuma OD..!bukan OVer Dosis tp Omong Doang..hehe..
Waah makna Idul Fitri yg kembali suci jgn di kotori dgn hal2 tsb diatas dong!
Yup..! Qta cuma bisa berharap, moga2 suhu politik pasca lebaran tidak smakin membuat panas negri ini.
Dan qta juga masih berharap para elit politik itu mau mengedepankan kepentingan rakyat dari kpentingan pribadi dan golonganya.
Mungkin ngga ya..?