Di jaman sekarang ini benih-benih lembaga penyiaran untuk menjadi corong politik suatu golongan sudah terlihat. Para pemilik media masuk dunia politik praktis dan begitu sebaliknya politikus memiliki Media. Yang paling disorot tentu saja adalah Lembaga Penyiaran Televisi, karena televisi adalah media yang paling dekat dan digemari oleh masyarakat.
Berikut ini adalah beberapa contoh media TV yang berperan sebagai corong politik suatu golongan, partai politik atau tokoh tertentu:
-> TV one dan ANTV (Viva Grup)
Dua Stasiun TV ini adalah corong politik dari Partai Golkar dan ketua partainya Aburizal Bakrie yang akan maju sebagai Capres pada pemilu 2014 nanti.
-> Metro TV
Stasiun televisi ini berperan sebagai corong politik untuk Partai NaSDem dan ketua umumnya Surya Paloh..
-> RCTI, MNCTV dan Global TV (MNC Grup)
Ketiga stasiun televisi ini adalah corong politik untuk Harry Tanoewijaya sang bos MNC grup yang maju sebagai Cawapres mendampingi Capres Wiranto yang diusung oleh Partai Hanura.
Itu hanya sebagian contoh saja, karena kemungkinan besar televisi lain seperti SCTV dan Indosiar atau Trans 7 dan Trans TV juga akan dimanfaatkan sebagai corong politik. Jadi tak jauh berbeda seperti pada jaman orde baru, bedanya pada jaman orde baru stasiun TVnya hanya satu, kalo sekarang kan banyak. Maka tak heran jika pada pemilu 2014 nanti akan terjadi pula perang media yang akan membela mati-matian tokoh dan golongan yang memilikinya.
Kesimpulannya, sekarang ini sulit melihat media yang independen, baik itu media TV, Online, cetak dan lain sebagainya.